Rabu, 01 Juli 2009

KNPI: Capres-Cawapres Tak Singgung Isu Kepemudaan

 
Jakarta - Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) menyayangkan capres-cawapres yang berkompetisi di Pilpres 2009 tak ada yang secara serius membicarakan isu kepemudaan dan regenerasi kepemimpinan.

"Kami tak melihat adanya pasangan capres-cawapres yang membicarakan pembinaan kepemudaan atau pun alih generasi secara mendalam. Jangan sampai posisi pemuda terabaikan,” ujar Ketua Umum KNPI Ancol, Ahmad Doli Kurnia, dalam rilisnya, Rabu (1/7/2009).

Ahmad Doli menambahkan, DPP KNPI baru saja menggelar Rakernas I di Hotel Atlet Century, Senayan, Jakarta. Dalam forum itu, RUU Kepemudaan menjadi salah satu hal yang hangat dibicarakan.

Berdasarkan pembicaraan yang berkembang dalam Rakernas I, KNPI menolak RUU Kepemudaan tersebut. Hal ini dikarenakan secara politik ada kesan pembahasan RUU tersebut tergesa-gesa dan dipaksakan.

"Harusnya dibicarakan dalam dalam waktu yang lebih panjang secara bersama-sama," kata Ahmad Doli.

Dalam draf tersebut, pemuda juga hanya dijadikan sebagai objek pembinaan. Padahal pemuda seharusnya menjadi subjek pembinaan, sedangkan pemerintah bertindak sebagai fasilitator.

Alih generasi

Mengenai regenerasi kepemimpinan di Indonesia, KNPI memiliki rekomendasi tersendiri. Capres – cawapres yang nantinya terpilih diharapkan untuk memberi porsi yang besar bagi tokoh muda di pemerintahan.

"Presiden mendatang harus berani menempatkan 60 persen generasi muda dalam kabinetnya," tantang Doli. Selain dalam kabinet, generasi muda tersebut menurutnya juga harus ditempatkan dalam berbagai lembaga negara lainnya.

Selain mengefektifkan kinerja pemerintahan, hal tersebut dimaksudkan untuk mempersiapkan calon pemimpin baru ke depannya. "Ini salah satu cara untuk memunculkan tokoh-tokoh muda sebagai calon pemimpin. Sehingga di tahun 2014 muncul alternatif. Pemimpin muda, pemimpin baru," jelasnya.

KNPI juga mengimbau agar seluruh masyarakat Indonesia yang sudah berhak agar menggunakan hak pilihnya pada Pilpres 8 Juli mendatang. Hal ini menurutnya sebagai suatu bentuk tanggung jawab bersama sebagai anak bangsa sehingga jangan sampai terjadi golput.

Begitu juga terhadap capres-cawapres yang sedang melakukan kampanye. Ia mengharapkan semuanya menjadikan pemilu kali ini sebagai pemilu yang sehat. Antara lain dengan menjaga sopan santun berpolitik dan mengedepankan persatuan dan kesatuan bangsa.

  ( djo / nrl/detik.com ) 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
© Copyright by Kader Pengembangan Moral Etika Pemuda Indonesia  |  Template by Blogspot tutorial